Sunday, December 27, 2009

fairy tale


"kalian udah nelpon dia...?"
Yo nanya cuek sambil tetap memandang ke daftar menu.

"udah, tapi ga diangkat...! sms juga ga dibales..."
Chris nyahut lantas noleh ke gw...

"mulut lo terlalu kasar, Lil..." ujar Yo

"iya deh..., mulut lo yang paling bener sedunia perbinanan..." Chris nyindir Yo...

gw menghela nafas dalam... feeling guilty...
"gw juga dah minta maaf kok..., tapi ga ada jawaban..."

"ya udahlah, biarin aja... mungkin Reza emang perlu sendiri dulu.. siapa tau dia bisa berfikir lebih jernih..." Yo berusaha nenangin gw.
"maklum aja Lil.. dia kan ga pernah ngerasain susahnya jadi brondong..."
...........................................

setiap binan, - hmm... jangan setiap binan deh -... setiap orang.... pasti pernah ngerasain cinta pertama...
kalo para straight ngerasainnya pas masa-masa SMP, para cong kebanyakan merasakannya saat jadi brondong...
rasanya sama... konyolnya hampir mirip... noraknya kurang lebih juga serupa...
sering berbunga-bunga saat di telpon..., kadang sambil peluk guling... dan ngaca... -ih...
saat chat di sms..., jempol bergerak dengan kecepatan tinggi seiring cepatnya dentuman gejolak hati...
beranjak tidur, hanya dia seorang yang terfikirkan...
bangun tidur, senyum mengembang berharap ketemu sang pujaan hari itu...
lewat di depan rumahnya... atau hanya ngeliat atap rumahnya aja, hati udah seneng ngga karuan...
dengerin lagu kesayangan si pria idaman, langsung bersenandung sambil senyum-senyum ngga jelas...
kalau bisa, selalu ingin bersamanya...
bersisian... setiap saat... setiap waktu...


waduh... fairy tale banget kan..?


ngga tau aja kalo statistik kegagalan cinta pertama buat brondong-cong dan abg-straight, juga hampir sama...: hampir semuanya masuk ke kategori 'ngarep-dot-com'. (ngarep-dot-cong - untuk para binan - quoted from someone's blog...)


Lain dengan Reza..., dia ngga pernah ngerasain itu semua...
pernah sih, dia ngerasain cinta pertama..., tapi ngga sampe norak dan konyol seperti kebanyakan brondong lain (lirik sapa ya..? ... hihihi... Natta aja deh...)
Reza merupakan salah satu tokoh another fairy tale yang jarang ditemukan di dunia nyata... one in a million...

Saat menjalani masa akhir SMA di Tasik, secara kebetulan Reza berkenalan dengan Mas Halim, pria tampan berusia 34 tahun asal Jakarta yang saat itu berkunjung ke sana. Mas Halim yang mature dan dewasa, menarik hati Reza muda yang kehilangan figur ayah saat masih kecil.

Tertarik dengan Reza brondong yang berperawakan bersih dan manis - seperti kebanyakan pria muda dari tanah pasundan lainnya - Mas Halim jatuh cinta..., dan dengan sabar membujuk dan mengajak Reza untuk ikut ke Jakarta.

mengingat tak banyak yang bisa Reza lakukan di kampungnya setelah lulus SMA - sementara kuliah bukanlah salah satu opsi - , bekerja di kota besar merupakan salah satu pilihan yang layak dipertimbangkan.

Saat itu Mas Halim baru keluar dari perusahaan tempat dia bekerja dan mulai membuka bisnis konsultan manajemen sendiri. Reza berperan sebagai kekasih, asisten pribadi merangkap supir, dan ngga tanggung-tangung; pemegang keuangan bisnis Mas Halim (bukan perencana keuangan, lebih tepatnya bendahara uang masuk dan keluar). Reza yang memang pantas untuk dipercaya, memegang penuh akses ke asset perusahaan Mas Halim.

Kehidupan berkecukupan pun dinikmati bersama,
hedonis style pun tercicipi...; ganti mobil layaknya ganti high heels..., nge-gesek kartu kredit / debit segampang ngelentikin bulu mata..., dan enjoying high quality travelling kesana kemari...

Namun kehidupan Reza tak melulu indah...
Seperti kebanyakan bisnis yang jatuh bangun, roda bisnis Mas Halim pun berputar. Reza pun senantiasa setia berada disisi Mas Halim saat usahanya sedang jatuh, menangis berdua saat harus melepas asset satu persatu dan kembali tertawa bersama saat bisnis sedang di atas.


Empat tahun Reza menikmati peran cinderella-nya sampai akhirnya berkenalan dengan gw, Chris, dan Yo....
Dari kita bertiga, Reza membuka mata dan menyadari bahwa kehidupan cong lain tak seindah yang dia perankan. Dia melihat kita bertiga harus bekerja keras untuk hidup yang lebih baik.
Bukan berarti kita bertiga mengecilkan arti asisten pribadi, tapi kita menyayangkan kalau Reza tak mengembangkan his own personal skill, dan hanya bergantung dari Mas Halim dan bisnisnya...


Well, for getting real... iya kalo Reza masih tetep cantik dan bersinar hingga Mas Halim masih betah bersamanya...,
lah kalo seandainya Mas Halim nya berpaling...? or -for the worst- (knock on the wood...), berpulang....?

Sudah banyak contoh... kalo asset warisan dan claim asuransi tak kan mampu bertahan lama...

Reza yang saat itu gaptek dan english illiterate, akhirnya ter-racuni oleh kita bertiga untuk mau belajar bahasa Inggris, memahami operasi komputer dan menyerap ilmu-ilmu konsultan manajemen & marketing. Dan emang dasarnya kalo seorang binan itu 'fast learner', dalam waktu tiga tahun, Reza dapat memposisikan dirinya sebagai partner kerja Mas Halim.
hmmm.. another fairy tale yang sulit dipercaya ada di bumi Jakarta.

Terbukti, bahwa dengan skill yang Reza miliki, walaupun saat ini sudah pisah dengan Mas Halim, Reza masih dipercaya untuk ikut menjalankan bisnis bersama.

brondong bertingkah konyol mengejar-ngejar pria idaman dan serta merta jatuh cinta...? TAK ADA dalam sejarah kamus Reza.
mungkin inilah alasan mengapa Reza sepertinya tak mampu memahami perasaan para brondong yang mengejar dirinya.
.................................

"Eh, itu Reza ya, yang jalan ke sini..?"
tiba-tiba Chris menunjuk ke arah seseorang yang melangkah ke restoran ini..., tersenyum ke arah kita...
dan dia tidak sendiri...

"Lho, itu bukannya Andrew..., yang jalan bareng dia..?"


Wednesday, December 16, 2009

father figure


"nama kamu siapa?"
tanya gw sopan, sambil menjabat tangannya...

"saya Andrew, mas..."
tangannya halus...
"oh... udah lama dateng..?"

"udah... tadi dateng bareng Mas Reza..."
ujarnya sambil celingukan mencari sosok Reza diantara belasan manusia yang berenang di kolam ini...

sambil pake kacamata renang dan melepas bathrobe di bangku panjang, gw peratiin sekilas brondong ini menggemaskan juga dengan rambut ikalnya. wajah tirus polos, dengan mata jenaka menyiratkan jiwa muda, jiwa penuh semangat dengan libido tinggi...
ah, jadi inget masa - masa jadi brondong dulu... hihihi

"kamu masih sekolah?"

"udah kuliah mas..., semester akhir, lagi TA..."

"oohhh...
kok ga berenang?"

"ngga mas... disini aja... nungguin mas Reza..." dia tersenyum... polos banget...

"oohhh.. ya udah, saya tinggal dulu ya..."

akhirnya gw menemukan tiga onggok manusia sedang bercengkrama bak bidadari yang lagi turun mandi...

"Aliiiiiiiiiiiiiiiiiiilll"
Chris udah teriak dari jarak 10 meter...melambai-lambai serasa miss Indonesia...

"kok telat, Lil..?"
Yo keliatan udah lumayan capek berenang, keliatan dari nafas nya yang ga beraturan...

"biasalah.. masalah rumah tangga... hayah...
eh, itu brondong lo, Za..?" gw ikut nyebur basahin diri... "baru, kayaknya...?"

"ngga.. temen doang..." Reza cuek sambil mengapung dengan punggungnya...

"temenin dong za.., kasian dari tadi dia sendirian..." suruh Chris...

"halah.. biarin aja... kalo ga mau renang, siapa suruh ngikut...?" Reza ketus...
gw, Chris dan Yo saling pandang menyelidik, tapi menahan diri untuk nanya lebih jauh...

"guys, renang lagi yuk..., temenin gw..."

Yo dan Reza mengiyakan, sementara Chris menolak... dia memilih untuk stay di pinggir, sambil mengibaskan rambutnya berasa punya rambut panjang... lebay deh...
"gw disini aja ya... tuh ada mas-mas yang renang dipinggir sendirian... kasian kalo dia tenggelam, ga ada yang nolongin..."

"hayaaahh.. bilang aja mau ngelacur, buuu..."
hahhaha...

gw paling seneng renang sama para bidadari ini... bisa renang serius nonstop 10 kali bolak-balik bareng Yo dan Reza...
mereka berdua ini emang gila renang, kayak deny manusia ikan..
dari Reza gw belajar gimana ngatur nafas biar bisa renang konstan dan lama,
dan Yo ngajarin teknik renang gaya bebas yang bener, ngga seperti gaya renang di kali.. hehehe...
Alhamdulillah, gaya renang gw udah jauh lebih baik dari gaya anjing berenang.. hihihi..
dan bikin teknik nafas gw lebih bagus waktu nyanyi di paduan suara...

kalo Chris?
hmm.. biasalah.., dengannya kita bisa cekikikan di pinggir kolam, ciprat-cipratan air serasa mandi sambil nyuci di kali, lengkap dengan kain basahan se dada dan nge gendong bakul cucian...
hihihi...

selesai renang, gw liat Andrew masih setia nungguin kita sambil maenin HP nya...
kasian... dua jam di anggurin... untung blom laleran..

seperti biasa, abis berenang, kita bakal nyari tempat makan, berusaha balas dendam dengan asupan kalori pengganti yang tadi terbuang.. hahaha... ngga ngefek ternyata renang lama-lama kalo ujung-ujungnya makan besar...

"mau kemana, mas?" Andrew tiba-tiba nanya Reza...

"ini mau makan dulu ama temen-temen..." Reza memandang kita bertiga. Gw, Yo, dan Chris berusaha menyingkir...

"lho tadi katanya abis renang, mau nganterin saya pulang...?" Andrew mulai merajuk...

"Andrew.., kan saya tadi udah bilang..., saya ngga tau bakalan selesai jam berapa..., lagian kenapa sih kamu tadi ngga minta di drop aja...?"

"saya fikir, kita bakal pulang ke tempat saya..." Andrew cuma nunduk...

"aduh, saya ngga ada waktu deh, kayaknya...
kamu bisa pulang sendiri kan? naik taksi aja... nih saya kasih ongkos taksinya" dengan tanpa rasa bersalah Reza ngeluarin duit seratus ribuan.

wajah brondong itu keliatan menegang...,
tampak ga percaya dengan apa yang terjadi...
matanya berkaca-kaca menahan kecewa...
tanpa bicara dia lari ninggalin Reza yang masih berdiri menyodorkan selembar uang.

dan entah kenapa gw jadi naik pitam
"kelakuan lo kok kayak bangsat gini sih, Za..? Lo sadar ga sih apa yang lo lakuin barusan..?"

"lho... emang gw salah, nawarin ongkos taksi..?" Reza membela diri

"salah sih ngga. Za... TERKUTUK aja..." Yo ikut-ikutan nyilet...

"kalian kan dah tau, gw ga suka pacaran sama brondong... lagian gw gerah tiga hari ini di ikutin kemana-mana... kayak ga ada kerjaan aja..."

"lo ga suka pacaran, tapi udah lo tidurin kan...? indah banget hidup lo...!" gw jadi nyolot...

"bukan salah gw dong, siapa suruh dia mau gw tidurin...? lagian there's no deal bahwa setelah have sex, kita bakal jadian... NGGA ADA kontraknya, Alil...."

"ya tapi bukan berarti lo memperlakukan dia secara murah kayak gitu dong..? emang dia kucing, lo tawarin ongkos taksi..?

Reza
diem, keliatan males berdebat masalah ini...


"kelakuan lo yang kayak gini yang bikin brondong-brondong polos itu jadi jahat nantinya... You took him for granted, tau ga...?
udah lo pake, trus lo buang....
Lo kira dia ga bakal sakit hati..? binan kayak lo ini yang bikin brondong tumbuh ngga bener...
dan sekarang semua cong nge judge kalo brondong ini begini... begitu...
Lo ga pernah mikir sampe ke sana sih..."

"inget Za.. umur lo tuh udah 30... kalo lo masih nyari figur kebapakan buat jadi pacar lo, yang ada tuh cuma gadun tua... makan deh, tuh aki-aki..!!!

seketika Reza marah, dan pergi ninggalin kita bertiga...

...duh, nyesel juga menghakimi Reza kayak gitu...

Saturday, December 12, 2009

buble chubby


-->

akhirnya pindah kantor juga, meninggalkan area sudirman yang penuh kenangan, ninggalin mas security lantai 4 yang guanteng setengah mampus… (halah.. apaan sih, alil...)
menuju kantor yang membuat pagi alil tidak lagi sama seperti pagi-pagi sebelumnya…

melangkahkan kaki di ruangan baru, ternyata udah ditunggu sama enam orang temen-temen staff, my subordinate.
“pagi, pak alil..”
“wah, pak alil ternyata masih muda! kita panggil ‘bang alil’ aja ya…?”
Diana, satu-satunya cewek di ruangan ini, mencoba ice breaking…

duh.. terserahlah mau dipanggil pak atau bang,… masih mending… daripada dipanggil tante atau zus alil…? bisa bahaya...
lagian ada beberapa staff yang lebih tua… , mungkin mereka sungkan untuk memanggil ‘Pak’ ke gw yang lebih muda.

“sudah di tunggu boss di dalam, bang…!”
and that’s it…
saat gw masuk ke ruangan my supervisor, gw tertegun di pintu…

…bengong…
...tak sanggup berkata apa-apa...
...mati rasa...
…feel like electricity…
(pinjem istilahnya billy elliot..)
…ampe mata berkaca-kaca…
…karena lupa nafas… halah…

he is there…
…the man in my dream…,
…ow.. em…jiyy…

“halo pak chairil, silahkan duduk…”
ramah, dia berdiri mempersilahkan gw duduk…,
hmm, tingginya sama… postur tubuh yang terjaga, dibungkus baju putih body fit, dan dasi biru. Sesaat menyeruak aroma parfum wangi rempah…
“eh, panggil alil saja, Pak…”
gw menjabat hangat tangannya dan duduk di kursi seberang mejanya.
gw pernah melihat bapak ini waktu ada meeting di Head Office, salah satu peserta meeting yang paling bersinar dan layak dilihat. muda, rapi dan mempesona.
waktu itu gw sibuk banget jadi asrot (asisten sorot), hingga tak sempat mencari tau siapa namanya dan dari kantor mana dia berasal.

apabila saat ini adalah cuplikan dari sebuah film, maka akan ada voice over bersuara berat yang mendeskripsikan:
“Ir. Gunawan Bustoni, MAcc, Dess, lelaki asal Jambi berusia 35 tahun, lulusan Perancis, status menikah, memiliki tiga orang anak, saat ini sedang di kagumi sampe melotot oleh salah satu anak buahnya yang binan…”

agak susah mencerna apa yang dia bicarakan, karena terlalu asyik memperhatikan gerak bibirnya saat berbicara dan sesekali tersenyum indah. senyum fantastic.
semua seperti adegan slowmotion…
ini saatnya masuk suara biola menyayat indah…

tiba-tiba dia berdiri, mengitari meja dan mendekat…
sekarang dia sudah berdiri dihadapanku yang masih duduk… tanpa batas…
tangannya menepuk bahuku dan tersenyum…
aku menengadah, memberanikan menatap matanya…
perlahan tanganku menggapai pinggangnya, tanpa mencoba mengalihkan pandangan dari tatapannya yang penuh arti…,
jemariku bermain di resleting pak gun, dan berusaha menurunkannya.

tiba-tiba alunan biola terdengar sumbang dan berhenti… cuplikan film slow motion juga berhenti.
wuooyy bangun…!!! lo kira ini blog gay erotic stories…?!!
alil duduls mencambuk dirinya dengan stapler, … hihihi

ternyata di seberang meja sana, dengan serius pak gun masih berbicara panjang lebar menceritakan kondisi kantor terkait dengan job desc.

oh c'mon alil… tolong dibuka lagi cong manual for dummy, commandment no 14,
‘don’t ever have a flirt to / a crush on / a relationship with your colleagues in the same office.’
jelas..?
moreover he’s straight and you're both married men…
jadi ga ada alasan buat main api…

gosh...
alangkah beratnya menjalani hari-hari di kantor...
...when he’s there...
...my chubby michael buble...
...my boss…

Tuesday, December 8, 2009

alil's morning


-->

pagi itu masih sama seperti pagi-pagi kemarin…
bangun pagi, lanjut dengan rutinitas pagi, dan berangkat ke kantor.
tidak ada yang istimewa. Jakarta masih tetap macet, dibawah terik matahari yang tetap tidak malu-malu.

gw baru nyampe kantor, buka-buka email, ngecek kerjaan kemaren, dan prepare for the morning meeting. then tiba-tiba ada sesuatu yang berbeda pagi ini…

Rini, sang sekretaris berdada penuh, nongol dari balik kubikal… (bukan dadanya yang nongol ya…)
“Pak Alil, dipanggil boss…”

“Ha..?”
(the first ‘Ha…’)
tumben pagi-pagi… blom juga ngupi-ngeteh, blom ngasih blush on, blom benerin alis-maskara, blom pake stocking item…
duh, langsung aja buru-buru dipake high heels manolo-nya…
(bukan Louboutine kayak punya Gogo... hihihi...)
knock knock…
“Morning, sir…”
si boss ternyata lagi nelpun…

Mr. Chairil, good morning… please have a seat…!”
dia taruh gagang telpunnya.
“how’s your sleep last night? any nightmare..?”

"Ha…?"
(the second ‘Ha…’
...plus tampang bengong…)
roh gw masih belom ngumpul untuk sanggup mencerna pertanyaan si boss yang ngga biasa..
“No sir…, same old same old…”

“Hmm.. Mr Chairil.. we have a good news and a good news for you…, which one d’ you wanna hear first…?”

ahaha... ahaha… gw berusaha ketasol (ketawa solider), nanggepin crunchy jokes si boss…
“Good news would be better, sir…!”

“Based on your performance, and through a loooong discussion among us, we’re thinking to promote you to be a staff coordinator…, what do you think…?"

"Ha…?"
(the third ‘Ha…’
...plus tampang dongok…)
pyaakkk.. alil menampar dirinya dengan high heels…
aduuuhh.. . stop pasang tampang dunk-dunk-dunk kenapa sih…?

“Congratulation, Mr. Chairil!
and as usual..., according to our corporate culture, once you’ve been promoted, you’re no longer workin' here.
so we've decided, YOU... are placed to the branch office in…

oh God, please no…
aduh.. Surabaya?…
nooo…
please... jangan ke Makassar dong…

Pancoran…”
Yihaaa…
fiuhhh… gosh… that’s really good news… thank God...!

sebenernya kabar-kabur promosi ini sudah terdengar sebulan ini...
ngga kaget sih, secara gw udah 3 tahun mengabdi jadi corporate slave disini, memang sudah waktunya promosi jadi Ketua Tim. Lumayan gampang memprediksi jenjang karir disini.

tapi yang bikin deg-degan ya kalo ditempatin diluar kota…
bukannya apa-apa… dengan berbagai reason, gw masih terlalu cinta dengan Jakarta…
(sorry ya, 'tta… no offense lho.. hehehe)
lengkap dengan segala kesemrawutannya…
dengan segala tantangannya…
dengan kehidupan binan nya…
dengan warung kopi plus si peracik minuman yang menawan…
dengan keberadaan Chris, Reza, Yo dan Lenggo yang bikin hidup gw lebih berwarna…

tapi bukan itu semua yang membuat alil’s morning would never be the same…


*aduh… alil norak ah… postingan kok pake to be continued.…?

Sunday, November 29, 2009

soprano boy


...udah hampir akhir tahun...

Biasanya akhir tahun gini, temen-temen kantor suka banyak kegiatan... dan seperti tahun-tahun sebelumnya, gw udah di hubungi kak Ratna untuk ikut latihan paduan suara...
bantuin tenor satu, katanya...

................................

"lo ikutan caroling?" Chris pernah nanya waktu itu...

"christmas caroling keliling mall?... ya enggalah..."
apa kata Bapak dan Ibu kalo gw ikutan caroling...? bisa dicoret dari daftar ahli waris... hehehe...
"cuma buat lomba choir doang..., emang sih tema lagu nya natal dan acaranya di plaza gitu"

"kirain lo ikut caroling...! gw aja yg ngerayain Natal malah ga suka.... hihihi.."

"ya iyalah Chris..., kasian baby jesus kalo dengerin elo nyanyi..., secara elo tone-deaf gitu..."
*pyakkk... alil ditampar clutch... eh, dompetnya Chris.
...................................

sering banget ditanyain orang:
'alil kok masih ikutan paduan suara sih...?'
aduh..., emang ga boleh ya...?
emang ada batasan usia untuk hobby ya..?
secara binan itu butuh sarana buat mewujudkan keinginan nya jadi banci tampil... tentu saja ikutan tim paduan suara adalah suatu hal yang sayang untuk dilewatkan... ;-)
apalagi pas ikutan lomba gini, ketemu tim-tim choir lain... bisa nambah jejaring sosial kan..?
malah taun lalu ada satu tim choir lawan yang isinya boys semua... kebayang deh...?!!

binan seneng nyanyi...? bisa jadi...
contohnya di tim paduan suara kantor ini... diperkirakan 95% tenor-bass nya adalah cong...
tuh liat aja.. dari yang mulai cong-tersamar sampe yang out-and-proud banget, ada disitu...
ribut bebancian dan be-bitchy-an... hihihi...
tapi mereka juga fun banget... sampe kak Ratna yang rada galak kalo lagi ngelatih, suka ikutan ketawa...

kali ini kita nyanyi arise (with angel we have heard on high), lumayan rumit dengan 8 pembagian suara, dan rada panjang... 7 lembar aja gitu...
lagunya bagus euy... sayangnya sopran di tim gw, suaranya kurang bening dan kurang power.
padahal kunci melodi kan berada di cewek-cewek bersuara tinggi itu...

gw sama Dion suka diem-diem bantuin sopran... ikutan nyanyi dengan falsetto tentunya...
sayang dong, udah capek-capek belajar teknik high notes and whistle dari Mimi Carey, kalo ngga kepake...
hihihi...
tapi kadang karena saking hot-nya, suka ga sadar... sering kebawa emosi hingga nutupin suara sopran yang asli...

"itu yang suara kuntilanak, tolong diem dulu ya...,"
hihihi...
yang lain pada saling tengok nyari suara kuntilanak...
gw dan Dion langsung pura-pura innocent, ikutan nyari pemilik suara...

... kok kak Ratna tau aja sih....

Monday, November 23, 2009

out of focus


time: late pm

setting: chris' bedroom
cast: chris & bayu
scene: intimate
act: 2

Kedua tangan Chris mulai melingkar di leher Bayu. Mereka saling bertatapan penuh arti. Pelan jemari kanan Bayu membelai wajah Chris, menyentuh mata..., pipi..., mulut..., turun ke leher, dan berhenti di kancing atas kemeja Chris.
Tangan Chris pun mulai bergerak mendekatkan wajah Bayu sedekat mungkin...
...mempertemukan mata dengan mata...,
...hidung saling menyentuh...,
...bibir pun akhirnya berpagutan seirama...,
...menggetarkan sensasi seluruh jiwa...
tiba-tiba:
"eh, bentar deh..."
Bayu mendorong tubuh Chris menjauh...

-end-
....................................................


"LHO, KENAPA...?"
hampir berbarengan Reza, Yo dan gw bertanya ke Chris. Ooppss... suara kita ternyata cukup keras membuat pengunjung lain resto ini menoleh sirik ke arah kami.

"Lo tau kenapa berhenti...?"
Chris bikin kita tambah penasaran...
saking penasarannya, ngga sadar ujung sedotan minuman Reza udah sampe ke lubang idung, spaghetti Yo masih nyangkut dimulut dan menjuntai berserakan di meja (halah.. mulai deh lebay...)

"karena ada video clip Bad Romance - Lady Gaga lagi diputer di TV, dan tuh Bayu cong lebih memilih untuk nonton lady gaga, aikon pujaannya ketimbang konsen nyium gw.... kampret kan..?"

bwhahahahaaa.... kita bertiga ngakak, ga peduli dengan cerita Chris yang langsung ilfil dan bete hingga akhirnya mengusir pulang Bayu...

hihihi.. bisa-bisanya make love keganggu gara-gara video klip.

dasar cong..., suka ga fokus...
kenapa ya..?
kalo lagi nyetir..., ga fokus sama jalanan...
dikit-dikit ngaca, ganti lagu, ngecek ponsel...

kalo lagi di kantor..., pasti suka facebook-an...,
hingga ga fokus sama kerjaan...

waktu di SMA, diajak temen ikutan ngecengin cheerleader sekolah tetangga,
malah perhatiin team basket yg lagi berkeringat...

disuruh benerin panggung waktu kepanitiaan pentas seni kampus,
malah ngerecokin latihan fashion show... sok jadi koreografi...

pas sholat jumat, pasti ga fokus dengerin bacaan imam...
sibuk wondering: 'duh.. cowok tinggi di depan ini cakep ga ya..?'

bagi yang ke gereja, juga suka ga fokus ngikutin misa...
asik muterin kepala 360 derajat nyari mahluk Tuhan yang paling indah....
duh, kenapa ya...
kebayang ga sih..?
udah banci plin-plan..., ngga fokus pula...
hmm... lengkap sudah...



*damn... I should've stopped this blogging thingy...
...thesis gw kapan kelarnyaaaaaaaaaaaaaaaaaa...


Wednesday, November 18, 2009

desperado lenggo


"katanya mo nyari yg demen baca....
nah, lo duduk di sini.., dan lo liat ke arah sana..."
resto di plaza ini memang menghadap langsung ke toko buku, memberi kesempatan bagi yang duduk disini untuk memperhatikan setiap orang yg keluar dari toko buku dengan strategis.

"am I that desperate, Lil...?"
Lenggo
menggeser, pindah tempat duduk.

hmm.. gw cuma senyum..., iya banget. tiap hari di telpon atau sms, pasti mengakhiri obrolan dengan curcol:
'kok gw belum dapet pacar ya...'
gimana mau dapet...? gaulnya sama binan mulu...
sekalinya punya kenalan, malah dikenalin ke kita berempat, jangan salahkan bunda mengandung.., kalo tuh cowok ternyata malah tertarik sama si Chris. hihihi...

jadi cewek jaman sekarang tuh, harus pinter ngidupin gaydar...!
riset mengatakan dari sepuluh cowok di jakarta, setengah nya cong. lima orang sisanya terdiri dari dua married, satu penjahat kelamin, berarti tinggal dua yang eligible, dan itupun harus diperebutin sama cewek dan lima cong tadi... repot, kan...?
malah menurut Chris,
there's no str8 guys..., they just haven't met Chris, yet..
hihihi... ngeri...

"sambil nungguin jodoh lo lewat, coba sekarang lo buka deh friend list nya, siapa aja kandidat lo..?" gw sodorin netbook ke Lenggo.

Lenggo langsung scroll down friend list di account Facebook-nya.... 986 friends... wuih banyak juga... emang kenal semuanya?
"nih, Angga 27 th, cakep kan..?
"cong..!" samber gw langsung
"lho, kok lu tau...?"
"aduh beib, lo liat dong, foto temen2nya laki telanjang dada semua..."
Lenggo bengong.

"yang ini? Bram... macho banget tuh..." Lenggo semangat lagi.
gw liat bentar...
"jangan deh, alay narsis gitu..."
"ha?"
"tuh, 90 persen foto nya hasil jepret sendiri, dan lo liat statusnya: 'ujaNnd mMbuadd qTtah dginnt...' pusing ga sih lo...?"
hihihi.. Lenggo senyum...

"yang ini nih, Indra.. high quality jomblo..."
lawyer di law firm terkenal..., LLM lulusan Belanda, MBA Jepang... hmm... boleh juga..
"tapi dia jarang banget bales message gw..."
"hmm... I think he's out of your league..."
"sotoy lo..!" sembur Lenggo, merasa tersinggung..
"lho... liat aja, tongkrongannya, temen-temennya... kelas atas semua... lo bakalan capek ngejar doang"

"aduhh... trus gimana dong..?"
Lenggo bener2 desperate...

"sabar aja..., tuh lo liat yang baru keluar dari toko buku... oke ngga..? kemeja rapih, pake dasi, sepatu nya keren, dan nenteng tas netbook, kacamataan pula.. keliatan pinter dan nerd, sukaan lo..."

"iya... eh, dia ke sini..., stop staring at him..."
Lenggo
pura-pura cuek.

cowok itu duduk di meja sebelah kita.., matanya tajam dan garis wajahnya tegas, ga ada manis-manisnya...

" lo peratiin cara dia manggil waitress, ngga melambai lho..."
gw masih meyakinkan Lenggo...
dan kita berdua mencoba mendengar suaranya saat dia pesen makanan...
hmm.. suaranya berat, ngga ngondek..., tambah lagi nilai plus...

tanpa sengaja, tiba-tiba si mbak waitress ngejatuhin tempat tisu yg terbuat dari logam ke meja cowok itu,
"KU@NT****L...!!!"
cowok itu teriak latah... kenceng banget...
ampe si mbak nya ikutan kaget.

bwhuahahhaaa...
gw langsung ngacir ke belakang sambil cekikikan...
ninggalin Lenggo yang menghela nafas...,


yaaah.. cong lagi...



Saturday, November 14, 2009

as ironic as yo


Hanya mengenakan kaos oblong putih dan jeans biru belel, Yo duduk di kusen jendela yang terbuka di kamar kos nya. Terselip rokok di jari tangannya yang bersitumpu pada satu kaki yang dia angkat. Detak waktu seakan berhenti saat dia menghisap rokok dalam-dalam dan menghembuskan asapnya perlahan. Visualisasi yang cukup indah diliat dari sudut manapun...

"itu yang gw ngga suka dari mulut banci...! kerjaannya nuduh dan menghakimi mulu..., ngerendahin orang lain, tau ngga...?"

gw duduk di kasur yang terletak di salah satu sisi kamar kos standar ukuran empat kali empat ini. Spreinya berantakan, di dekat bantal terserak novel popular yang sepertinya belum habis dibaca. hmm.. Sang Pemimpi-andrea hirata... The Juror -john grisham..., Jalan Raya Daendels-pramudya ananta toer...

"ya namanya juga becanda Yo...! tau sendiri mulut binan kalo udah becanda, suka kelewatan...
lo kenapa sih jadi sensi gini..? biasanya lo nyante dan ga peduli ama bebancian-thingy...?
................
lagi ada masalah ma si koko..?"

gw pura-pura cuek nanya masalah hubungan si Yo dengan koko-nya (si chi-pelatih balet.. hihihi) sambil ngeberesin dvd yang berserakan deket TV. hmm... ada dvd gay drama movie Phillipine dan Korea, ada dua porn movie... eh, ini bukannya punya gw ya..? yang gw warisin dulu sebelum merit... hihihi...

Yo menghela nafas berat....

"lo tau ga Lil..? ternyata dia bukan cuma pelatih bodyjam, tapi dia juga salah satu partner pemilik IT consultant company, yang kantornya di sudirman situ..."

"oh ya...?" hmm.. menarik juga, 33 tahun dah jadi owner..."so, what's the problem...?"

"ya makin ngga pede lah gw...,
...sampai detik ini gw belum bilang kalo gw kerja apa...,

......................
kenapa sih gw harus selalu kenal sama orang-orang kayak dia...
I wish he's only a bodyjam instructor"

oh itu toh masalahnya...
baru gw mau buka mulut, Yo langsung nyerocos:

"save your crap, deh lil... ! gw tau lo bakal bilang, 'si koko ngga bakalan ngerendahin gw...!, kalo seandainya dia sayang sama gw, dia bakal terima gw apa adanya... bla..bla..bla..'
...tapi gw nya yang minder...
minggu lalu gw tolak ajakan si koko untuk ikut jamuan dinner temennya... gw ngga bisa bayangin pandangan merendahkan temen-temennya saat gw dikenalin di depan temen-temennya, 'eh, kenalin.. ini Yo, banci salon...!'"

urung gw ketawa, karena ngeliat muka Yo yang tegang dan lagi emosi... hihihi.. lama-lama anak ini drama queen juga ya...

satu hal ironi yang paling nyata di depan mata gw adalah sosok Yo ini...
terlahir di keluarga betawi dengan nama Yoseph... coba, mana ada anak betawi bernama Yoseph? yang ada tuh Ma'un..., Nurdin..., Rohim..., Solihin... atau Jaka...
dari namanya aja udah laen...

ditinggalkan ibu pada usia sangat belia, Yo diasuh oleh beberapa ibu tirinya. Yup, Pak haji, bapaknya Yo terkenal dengan tuan tanah kaya yang punya banyak istri.
jangan bayangkan Yo bakal diperlakukan jahat oleh ibu tirinya seperti kisah sinetron...
Ironisnya, Yo dilimpahi kasih sayang oleh semua orang. Tingkah laku Yo yang kalem dan parasnya yang elok, dengan alis tebal, mata hitam tajam dan bulu mata yang lentik --satu-satunya-warisan-garis-wajah-arab-nenek-moyang-- nampaknya menarik hati ibu dan saudara tirinya.
Yo memang pendiam dari kecil, bergaul layaknya anak lelaki normal di daerahnya, maen layangan, maen galasin, maen bola, dan permainan anak-anak lainnya. (bukan maen karet, maen bekel dan maen masak-masakan seperti yang Alil-Reza-Chris-kecil lakukan... hihihi)

tumbuh di lingkungan normal ditengah keluarga yang menghujaninya dengan kasih sayang, toh tidak membuatnya urung menjadi penyuka sesama...

lepas SMA, Yo menolak tawaran bapaknya untuk jadi juragan kos-kosan. dia lebih memilih untuk belajar di sekolah make up dan hairstylist, satu pekerjaan yang dia suka dan dia geluti sampai sekarang ini.

cakep, str8 looking, pendiam, cuek, dan berantakan..., ternyata seorang hairstylist..., ironis kan...?
duh, jangan sampe nambah ironi kalo Yo ternyata 'bottom'... hahahaha.. seandainya iya... lengkaplah sudah.

"Yo, sekarang gw tanya...,
...pernah ngga kita berempat ngerendahin lo atau setidaknya memandang kalo hairstylist itu pekerjaan yang rendah..?

ngga pernah kan..?
......................
kita tuh mau berteman sama lo bukan karena lo seorang banci salon...
tapi kita seneng karena lo seorang banci dandan..."
*pyakkkk.... pala alil ditimpuk asbak....


"tapi karena kita tau, dibalik casing luar lo yang kontradiktif, lo punya hati yang bersih, dan peduli...
...........................
please give a little credit to yourself, Yo... don't ever be ashamed..."

Yo
cuma nunduk...
tiba-tiba dia nyadar kalo kamarnya udah beres dan rapi...

"Lil.., ngapain sih lo beresin kamar gw..?"

"hihihi... maap... gw ga tahan liat kamar lo berantakan..."

jadi binan kok ngga rapi...