Setelah membaca ulang ke-30 episode A lil journey season 1 dan terhenyak saat menyadari dua setengah tahun tak bernyawa...
Setelah mengenyampingkan pekerjaan yang memang tak kan pernah ada habisnya....
Setelah membaca ulang semua komen dan kembali blogwalking ke teman-teman blogger yang sebagian besar masih setia dan bertahan menulis...
Setelah menerima email protes dari sekian banyak blogwalker yang menuntut pertanggungjawaban atas keterikatan hati mereka dengan Alil and the gank...
Setelah Alil yang gaptek kembali belajar gimana cara nulis di blog...
....akhirnya Season 2: A lil journey hadir di hadapan anda...
jreng... jreng... jreng....
... berikut trailer dari beberapa episode di season 2....
.....................................................................
Gw ngga pernah berhenti mengagumi indahnya mata dan alis Yo. Jambang halus yang dibiarkan tumbuh mempertegas wajah gantengnya. Setelah melewati pemaksaan oleh beberapa pihak, akhirnya dia rela mengenakan jas dan dasi yang sumpah mati ternyata meningkatkan level keindahan dirinya. Mahluk Tuhan paling indah ini hanya sesekali tersenyum, memperlihatkan kebahagiaan pada sahabatnya. Berdiri di sebelahnya ikut merasa bangga saat beberapa pasang mata menatap kagum ke Yo.
Beda dengan Chris yang selalu sumringah dimana dia berada. Tubuh chubby dan 'berbulu' (ini harus disebut, pesan sponsor katanya...) sibuk mondar-mandir memastikan semua berjalan dengan lancar. Berulang dia melirik jam, berbicara melalui clip on memerintahkan ini itu kepada stafnya. Sesekali dia mengusap keringat di dahinya, berusaha tetap memperlihatkan wajahnya yang cantik (ini juga harus disebut, pesan sponsor...). Jas putih dan dasi kupu-kupu semakin mempertegas tubuhnya yang semakin chubby disana sini.
Gw lirik Reza yang berdiri paling ujung. Cowo satu ini memang manis dan baby face. Walaupun usia sudah menginjak 30-an, tapi wajah dan perawakannya bisa diadu dengan para twenty something. Gen imut pria pasundan yang dia miliki dan perawatan paripurna membuat wajahnya tetap cling. Balutan jas di badannya seakan tak dapat menyembunyikan tubuhnya yang tegap terawat berisi.
Namun gw ngga ngerti kenapa mata Reza sedikit berkaca-kaca saat melihat adegan bahagia dihadapannya...
..........................................................................
Tiba-tiba Chris terbangun dengan tubuh berkeringat, masih dengan mata berat dan kepala sakit akibat hangover semalam...
..... Anjrit, mimpinya ngga banget deh... Masa gw les biola sama Yo, si betawi arab ngga jelas?...
Dahaga tingkat tinggi membuat tangan Chris menggapai meraih botol air mineral di meja samping tempat tidur. Gerakannya menyentuh seonggok tubuh disebelahnya. Dia menyibakkan selimut dan mendapati tubuh indah telanjang, tertidur menelungkup kelelahan...
......AAAAARRRRGGGGHHHHHHHHH.............
ini bukan mimpi....
...................................................................
Tau ga beda antara mendengar: hearing dan listening? Sering kita kadang mendengar suatu pembicaraan tapi ngga menyimak. Beda dengan kita yg benar-benar listening. Kita bisa ngeliat saat kita curhat, apakah lawan bicara kita hanya sekedar mendengar atau menyimak. And I am really a good listener, tempat curhat terbaik, tempat sampah paling luas, kata sahabat-sahabat.
Namun kali ini kok gw ga bisa menyimak apa yang dikatakan dokter dihadapan gw dan Meine Frau ya...
Gw cuman denger satu kalimat:
Selamat Pak Chairil dan Ibu, bayinya kembar....
dan setelah itu semua kalimat dokter tersebut terasa berasal dari dimensi lain, samar-samar, seperti hanya desiran angin menderu.
Gw dan Meine Frau bengong terpana lupa bereaksi.
....................................................................