di ruang ganti ballroom salah satu hotel terbaik di kota ini. Make-up team masih sibuk memberikan finishing touch. Berpakaian kebesaran raja dan ratu sehari, kita berdua siap dipajangkan di panggung, menjalani ritual resepsi pernikahan.
Terdengar senda gurau dari my mom and dad serta mertua, entah apa yang membuat mereka bahagia dibalik uang ratusan juta yang mereka keluarkan untuk acara ini...
ngga mikir kalo anaknya yang mengais rejeki di Jakarta memimpikan seandainya biaya pesta ini buat nyicil rumah...
But that's what parents do...
Sepertinya pesta ini adalah pengejawantahan puncak kebanggaan mereka setelah bertahun-tahun berkarir.
hmm.. tambah lagi the list things that I won't do when I grow older.
Setengah delapan sudah, belum ada tanda bahwa pesta akan dimulai... padahal tamu-tamu sudah datang memenuhi ruangan pesta...
gw gelisah, mulai keringetan, pendingin ruangan tak mampu meredakan nervous yang tiba-tiba nyerang... gimana ga' panik, secara di Jakarta dah biasa jadi MC dan selalu mengutamakan on time schedule, pas pestanya sendiri malah telat hampir satu jam.
ternyata tuan rumah memutuskan untuk menunggu tamu agung (who the hell they are....), gubernur dan pejabat daerah lainnya. Jabatan mertua yang kepala kanwil salah satu departemen mengharuskannya menunggu tamu ga' penting yang sama sekali ga' gw kenal...
8.00 prosesi dimulai, berjalan di red carpet, iring2an yang sangat panjang, entah siapa saja yang ikut dibelakang kita berdua, pengen sekali-kali nengok nge-cek, pengen tau tiga ekor temen gw ikut ga di belakang... secara dah gw pesankan mereka untuk memakai baju keluarga.
tapi niat itu urung gw lakuin. ga lucu kalo the groom nengok-nengok brasa ketinggalan konde...
tari-tarian, petatah petitih MC, sambutan, tarian lagi, foto, salaman, duduk lagi, salaman lagi, senyum tiga jari, ngucapin makasih ratusan kali...
worthed sekali pesta mewah yang membuat tangan kebas, gigi kering, kaki lemas...
iri gw dengan Yo, Reza, dan Chris yang asyik berdiri nontonin kita di pojok kanan panggung sambil makan crepes dan es krim...
Satu hal yang biasa kita lakukan berempat ke undangan kawin; bolak-balik ngambil makanan enak, jadi fashion police para tamu yang salaman di panggung, menghina-dina tamu yang berfoto, sambil menghindari percakapan basi dari tamu lain: 'apa kabar? datang sama siapa? oh, belum married juga ya?'
basi kan...? dikira married tuh segampang benerin alis..?
Selesai sudah, host lagi sibuk beberes, panitia dan EO menikmati makanan sisa. Semua asyik dengan tawa canda merayakan suksesnya acara.
Dua setengah jam menjalani ritual, ternyata bikin pusing juga ..
I need fresh air...
Saat melangkah keluar, terdengar gurauan dari para penari, pagar ayu dan pagar bagus,
"Mau kemana 'bang penganten? ga' boleh sendirian lho..."
"Saya aja yang temenin, mau ngga..?"
kembali senyum tiga jari ku tolehkan ke mereka, hmm... dasar anak-anak muda...
................
tapi kok salah satu pagar bagusnya ada yang lucu ya...?
................
halah......
pertamax dulu ahhhhhhhhhhhh
ReplyDeletesama aku juga dulu pernah pagar bagus.. tapi malah g jadi.. :D
ReplyDelete@Erik: bungkus deh pertamax...
ReplyDeletekok ga jadi? pasti kurang lucu.. hehehe piss
thx for coming ya..
Belanja mata ???? Ati2 man, cewek itu perasaannya tajam loh. Dia bisa tahu klo lo lirak-lirik
ReplyDelete@lucky: hmm... iya, ngerti..., jangan bertindak bodoh lah...
ReplyDeletepadahal baru ajah.. nikah???? ckckckck
ReplyDeletebiasa lah pager bagus....pasti ada aja yg bikin rusak konsentrasi....aheeeyyy...:P
ReplyDelete