Thursday, October 29, 2009

will and grace... and lenggo


"Telfon lah, Go...!"
Kedua tangan Reza meremas tangan kiri Lenggo, sementara tangan kanan Lenggo masih asyik memain-mainkan telepon genggamnya..., terlihat ragu, dibalik ekspresi wajahnya yang kosong dan menyiratkan ketidakpedulian.
Perlahan Lenggo menoleh keluar melalui jendela coffee shop. Nampak plaza ini sudah mulai ditinggalkan pengunjung satu persatu...
Pukul 9 malam, Reza melirik ke jam tangannya...
"Sampai kapan lo akan begini terus....? udah lebih dari 6 bulan lo menghindar dari Alil..."
Lenggo masih diam...
"...bahkan terakhir,
lo ngelewatin saat-saat penting dalam hidupnya, pernikahan sahabat lo sendiri..."

"Gw masih belum terima, Za..." Lenggo berkata pelan...

Reza menghela nafas dan tersenyum...
"Go..., lo tau ga, betapa sayangnya Alil sama elo...?
satu-satunya temen ceweknya yang selalu dia banggakan...., yang dia percaya luar dalam...
Lo bisa bayangin kan betapa hancurnya Alil, saat dia tau elo bersikap seperti ini...
kayak ngga ada lagi arti sepuluh tahun persahabatan kalian..?"

sekilas nampak kilatan di mata Lenggo,
"Emang lo kira gw juga ga' hancur...?
selama ini gw percaya sama dia, percaya kalo dia 100% gay tulen.
Kenapa juga sih dia harus nikah..? there's no such a thing like biseksual, Za...! Kalo lo binan, ya binan aja... ga usah bawa-bawa cewek lain untuk dihancurin...
Dasar banci plin-plan... udah banci, plin-plan pula...!! " emosi Lenggo tergambar jelas di wajahnya...

"Go...," Reza masih berusaha ngomong pelan, mencoba meredam emosi Lenggo.
"Alil memutuskan untuk menikah, ngga segampang balikin telapak tangan.... dan gw yakin, perjuangan batinnya juga ngga ringan...
Alil bukan anak muda yang gampang dipengaruhi siapapun...
semua jalan hidup yang dipilih pasti sudah melalui pemikiran panjang, termasuk pernikahannya...
dan bukan ngga mungkin dia juga tidak mikirin resiko atas keputusannya, bahkan resiko kebahagiaannya sendiri.
gw yakin dia udah siap,... dicaci maki temen-temennya, bahkan dikecam oleh elo, orang yang paling dia sayang...
belum lagi diketawain mantan-mantannya yang pernah tersakiti...,
dilepehin temen2 binannya,
direndahkan oleh pandangan orang-orang yang ngga percaya atas pernikahannya...

"...aalah, paling cuma kamuflase...!"
"kebohongan terbesar di tabloid wedding tahun ini..."
"dasar bencong munafik....!!!"
"liat aja..., bentar lagi dia juga beredar..."
"hallooooo..., sejak kapan sih banci bisa sembuh...?"

dan ngga sedikit temen2nya yang taruhan bahwa pernikahannya ngga akan sampai berulangtahun..."

"luar biasa..." Reza geleng-geleng kepala... "kadang gw heran dengan reaksi binan, lebih parah dari para homophobic di luar sana..."

"tapi Alil telen semua itu, Go...!
dia cuma yakin, apa yang dia jalani adalah sebuah kebaikan...,
dan gw percaya, dia akan ngejalanin kewajiban dan tanggung jawabnya...
dia ngga pengen muluk-muluk membayangkan bisa sembuh jadi straight 100%...
dia juga ngga pernah memberi jaminan kepada siapapun, bahkan ke dirinya sendiri bahwa pernikahannya akan berjalan mulus, langgeng, dan happily ever after...
..............
even seorang hetero pun ngga bisa menjanjikan hal seperti ini..."

Reza menarik nafas panjang....
"Lo ga' kasihan sama Alil, Go...?
dari kecil dia sudah tersiksa dengan pertentangan batinnya, sampe ngumpet dikolong tempat tidur saat temen2nya ngajak main bola, hanya karena Alil kecil ketakutan temen2nya tau caranya ngejar bola lebih mirip penari balet...
selama hidupnya dia pakai topeng di depan keluarganya, temen sekolahnya, di lingkungan kantornya.. bisa lo bayangin kan, hidup kayak gitu...?
dia cuma bisa berharap sama gw, Chris, Yo, dan elo, yang bisa menerima dia apa adanya..., mendukung apapun keputusan yang ditempuh...

dia cuma punya kita, Go..."

Air muka Lenggo melunak, perlahan tundukkan kepala, tak sanggup menatap mata Reza...
"dia udah punya istrinya, Za..." terungkap nada kekecewaan dibalik suara pelan Lenggo...

Reza tersenyum bijak...
"sudahlah Go..., ngga usah berandai-andai...
Will and Grace juga ga' akan pernah jadian kok... tapi mereka masih tetap bersama"

Kepala
Lenggo diusap sayang...
"...telfonlah, Go...!"



#Alil - haaaatchhiiii... haaaaatchiiii.... srooottt.... *bersin-bersin...

20 comments:

  1. selalu ada pro dan kontra akan semua keputusan yang kita ambil. jauh di hati mereka (yang meragukan, menghina, atau mematahkan) sebenarnya mereka jauh lebih sayang dari yang pernah kita bayangkan.

    Senangnya punya sahabat-sahabat seperti itu. Congrats!!

    ReplyDelete
  2. aaaww alil
    *hugs*
    temen2 kamu cute banget sih.... i heart them :)

    ReplyDelete
  3. teman,,
    harus siap dalam susah dan susah..

    because that's all what it takes.

    ReplyDelete
  4. Aih.. gw suka cerita ini!... Kudos!

    ReplyDelete
  5. Been there done that!!!!

    Banyak yang ngira gampang binan nikah sama pere.

    Ngebayangin malam pertama aja udah bikin parno.

    Untung temen2 pada support, baek sekali ya mereka......

    ReplyDelete
  6. Ah, that's what friends are for.......

    ReplyDelete
  7. striving to be an example of normalcy...
    hhmmm...
    good job, Mr. Alil...

    --bawa spanduk--

    ReplyDelete
  8. @Apis: bener banget, I love my friends...

    @Gogo: mau ikutan group hugs..? bareng Alil, Reza, Lenggo, Chris, dan Yo..?

    @Denny @ Zhou Yu: yup, having a good friend is priceless...,

    @Jo: makasih ya... adventure Jo juga ditunggu nih...

    @Lucky: hmm.. bakal ada satu cerita tentang itu.. sabar bos...

    @Okit: maksudnya apa nih..? (beneran) ga ngerti... oh iya, spanduknya warnain pelangi ya.. hehehe...

    ReplyDelete
  9. Cerita yang bagus banget, tentang persahabatan, Shin-kun suka banget neh. Shin-kun juga punya sahabat, yang paling deket, 3 orang, kebetulan cewek semua, Shin-kun sendiri yang cowok, banyak kejadian yang kita alamin, hepi2, konflik2, dsb dsb.

    Salah 1 dari mereka sekarang telah menikah :). Cerita tentang persahabatan memang slalu indah bro, hehehe...

    ReplyDelete
  10. Seneng aja liat gay memutuskan untuk nikah, dan gue harap dengan nikahnya dia, juga mulai menekan hasratnya, karena dia kini punya tanggung jawab buat istri dan mungkin anaknya. Karena kadang wa setuju ma lenggo, kalo sekedar buat kamuflase buat apa merit, hanya menyakiti diri sendiri dan orang lain aja.

    ReplyDelete
  11. @Shin-kun: wah seneng banget, jadi yg paling ganteng diantara sahabat2nya... hihihi
    @B: thanks, komenmu menguatkan fakta cerita di atas.. hehehe...

    ReplyDelete
  12. ceritanya bagus... udah bikin gue terpana... trus tiba2 di endingnya ada yg bersin2...

    jadi ngakak deh!
    ah elo!

    hihihi

    ReplyDelete
  13. @Enno: abis, ada yg ngomongin alil... hihihi..

    ReplyDelete
  14. --ghe..
    mr. alil duduls... heheheh...
    maapkan bahasa asing gw yang berantakan ini..
    --mencambuk diri-

    yah..
    maksudnya..
    selamat berjuang berperilaku layaknya pasangan normal kebanyakan...!

    okree...!
    ---berpelukaaan..

    ReplyDelete
  15. warna-warni bikin mata rusak huuuuu

    ReplyDelete
  16. nice story...doesn't care if it's a real or just a fiction.
    ditunggu lanjutannya.

    ReplyDelete
  17. @Freya: pinjem mata orang lain, trus suruh story telling... hehehhe...

    @dendi: makasih.. keep blogwalking ke sini yah...

    ReplyDelete
  18. drama-nya dapet banget! good job.. fiksi atau ngga, gw suka cara lo bercerita.. tapi kok bersin2 ya?? knp ngga kegigit lidah kek.. atau bulu mata jatoh kek..heheheeh

    ReplyDelete
  19. @ego: makasih ya...
    hihihi... bulu mata nya ga mungkin jatoh, soalnya di lem sih...

    ReplyDelete
  20. *ikut dan makin terharu setelah sampai di part ini, FYI : aku coba baca dari posting tertuir loh..... hihihi
    yang jelas thank's for share A LiL journey....
    makin jadi "panduan" (Nah lo) buat gue yg baru mulai... kira² bakalan seperti apa yg bakal gue hadapin ntar kedepanya...... *sigh

    ReplyDelete